UJI KADAR
AIR BENIH
A. Tujuan
Praktikum
Praktikum ini
bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan menghitung kandungan air pada
beberapa jenis benih tanaman.
B. Pelaksanaan
Praktikum
1. Waktu
Praktikum :
Jum’at, 4 Mei 2012
2. Tempat
Praktikum :
Laboratorium Produksi Tanaman,
Fakultas
Pertanian,
Universitas Mataram.
C. Tinjauan
Pustaka
Biji merupakan
cara yang paling umum untuk membiakkan tanaman,menyerbuk sendiri,
dan juga digunakan oleh tanaman menyerbuk silang secara meluas.
Dalam istilah agronomi, biji yang digunakan untuk tujuan pembiakan
disebut benih, untuk membedakan dengan segala biji yang mungkin merupakan
produk agronomi yang akan dikonsumsi sebagai pangan atau bahan industri
(Harjadi, 1979).
Salah satu
faktor penting yang menentukan tingkat hasil tanaman adalah benih. Benih
bersama dengan sarana produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim
menentukan tingkat hasil tanaman. Meskipun tersedia sarana produksi lain yang
cukup, tetapi bila digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah.
Benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni dari varietas
tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu
fisiologis yaitu kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya
kecambah dan kekuatan tumbuh benih dan mutu fisik benih yaitu penampilan benih
secara prima dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih
dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan menarik (Anonim,
2010).
Pengujian benih
ditujukan untuk mengetahui mutu atau kualitas benih. Informasi tersebut
tentunya akan sangat bermanfaat bagi produsen, penjual maupun konsumen benih.
Karena mereka bisa memperoleh keterangan yang dapat dipercaya tentang mutu atau
kualitas dari suatu benih (Sutopo, 1993).
Uji kadar
air dilakukan untuk mengetahui kandungan air pada benih. Kadar air benih
ini mempengaruhi lama daya simpan benih. Kadar air benih yang aman berkisar
antara 7% - 8%. Pada kadar air tersebut benih dapat tahan disimpan hingga 1,5
tahun pada kondisi benih terhindar dari panas dan cahaya matahari
langsung (Anonim, 2009).
Adanya banyak
air dalam benih, maka pernafasan akan dipercepat sehingga benih akan banyak
kehilangan energi. Pernafasan yang hebat disebabkan oleh air yang ada dalam
biji dan temperatur lingkungan. Penyimpanan benih yang baik harus memperhatikan
dua hal, yaitu sifat asli benih dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
benih. Antar kedua hal tersebut terdapat hubungan erat yang dapat mempunyai
pengaruh yang menguntungkan atau merugikan terhadap viabilitas benih (Anonim,
2011).
D. Bahan
dan Alat Praktikum
1. Bahan
Praktikum
a. Jagung
b. Kacng
merah
c. Kacang
tanah
2. Alat
Praktikum
a. Timbangan
analitis
b. Oven
c. Eksikator
d. Botol
besi
e. Alat
penggiling
E. Cara
Kerja
1. Semua
contoh uji disiapkan, yaitu benih jagung, benih kedelai, dan benih kacang
hijau.
2. Contoh
uji dihancurkan dengan menggunakan penggiling, kemudian disaring.
3. Botol
oven atau kaleng oven dengan tutupnya dipanaskan dalam oven pada suhu 130oC
selama 5 menit, kemudian didinginkan dan ditimbang dengan timbangan analitik (x
gram).
4. Contoh
uji yang telah digiling dimasukkan dalam wadah tersebut (botol oven atau kaleng
oven), diratakan sehingga menutupi wadah kemudian wadah tersebut ditutup dan
ditimbang (y gram).
5. Botol
yang berisi contoh uji diletakkan dalam oven bersuhu 130oC, botol tersebut
dibiarkan dalam keadaan terbuka, tutup botol diletakkan disamping atau di
bagian bawah botol.
6. Botol
berisi contoh uji tersebut dipanaskan selama 60-90 menit.
7. Setelah
itu botol dikeluarkan dari dalam oven dan ditutup secepatnya, kemudian
didinginkan selama 10-20 menit.
8. Setelah
dingin, botol beserta contoh uji ditimbang (z gram).
9. Kemudian
dihitung kadar air benih dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
a. x
= berat botol dan tutup
b. y
= x + contoh uji mula-mula
c. z
= x + contoh uji yang telah dioven
F. Hasil
Pengamatan
Tabel I. hasil
pengamatan berat uji.
kel/ula
|
X
|
Y
|
Z
|
||||||
jagung
|
k.merah
|
k.tanah
|
jagung
|
k.mearah
|
k.tanah
|
jagung
|
k.merah
|
k.tanah
|
|
1
|
2.33
|
2.39
|
2.45
|
12.69
|
15.03
|
9.93
|
11.71
|
13.96
|
9.14
|
2
|
2.3
|
2.5
|
2.51
|
12.17
|
13.04
|
10.09
|
11.27
|
12.06
|
9.36
|
3
|
2.52
|
2.36
|
2.36
|
11.37
|
12.29
|
10.01
|
10.46
|
11.36
|
9.29
|
4
|
2.36
|
2.36
|
2.36
|
11.79
|
13.85
|
9.52
|
10.87
|
12.68
|
8.85
|
5
|
2.38
|
2.37
|
2.48
|
11.64
|
11.64
|
9.78
|
10.82
|
9.06
|
10.74
|
6
|
2.35
|
2.29
|
2.52
|
11.39
|
11.65
|
9.65
|
10.48
|
10.71
|
8.93
|
7
|
2.54
|
2.55
|
2.25
|
11.06
|
13.73
|
8.72
|
10.2
|
12.66
|
8.06
|
rerata
|
2.4
|
2.4
|
2.4
|
11.73
|
13.03
|
9.67
|
10.83
|
11.78
|
9.2
|
total
|
16.78
|
16.82
|
16.93
|
82.11
|
91.23
|
67.7
|
75.81
|
82.49
|
64.37
|
Tabel II. Hasil
perhitungan uji kadar air benih
kel/ula
|
Kadar air (%)
|
||
jagung
|
kc.merah
|
kc.tanah
|
|
1
|
9.46
|
8.46
|
10.56
|
2
|
9.12
|
9.3
|
9.63
|
3
|
10.28
|
9.37
|
9.41
|
4
|
9.75
|
10.18
|
9.34
|
5
|
8.85
|
9.7
|
9.86
|
6
|
10.06
|
10.04
|
10.09
|
7
|
10.09
|
9.57
|
9.73
|
rerata
|
9.6
|
9.5
|
9.8
|
total
|
67.61
|
66.62
|
68.62
|
Cara perhitungan
kadar air benih:
a. Kadar
air benih jagung
b. Kadar
air benih kacang merah
c. Kadar
air benih kacang tanah
G. Pembahasan
dari
hasil praktikum, pada tabel I didapatkan rata-rata berat contoh uji
dari kelompok 1 sampai dengan kelompok 7 yaitu; jagung (X=2,4 gram; Y=11,73
gram; Z=10,83 gram), kacang merah (X=2,4 gram; Y=13,03 gram; Z=11,78 gram), dan
kacang tanah (X=2,4 gram; Y=9,67 gram; Z=9,2 gram) dimana x = berat botol dan
tutup, y = x + contoh uji mula-mula dan z = x + contoh uji yang telah dioven.
Dari berat contoh uji masing-masing benih, yang paling berat yaitu pada kacang
merah.
Pada
tabel 2 merupakan hasil perhitungan persentase kadar air dari masing-masing
contuh uji, yaitu benih jagung, kacang merah dan kacang tanah. Dari tabel
tersebut, rata-rata hasil perhitungan persentase kadar air benih dari kelompok
1 sampai dengan kelompok 7 yaitu; jagung = 9,6%, kacang merah = 9,5% dan kacang
tanah = 9,8%. Dari persntase tersebut, yang paling besar persentasenya adalah
benih kacang tanah.
Telah
diketahui sebelumnya bahwa kadar air benih yang aman berkisar antara 7% -
8%. Pada kadar air tersebut benih dapat tahan disimpan hingga 1,5 tahun pada
kondisi benih terhindar dari panas dan cahaya matahari langsung. Dari hasil
perhitungan, persentase kadar air pada masing-masing benih menunjukkan bahwa
persentase kadar air benih yang dipraktikkan mutunya baik dan daya simpannya
dapat lebih lama.
H. Kesimpulan
1. Dari
hasil penimbangan masing-masing benih, yang paling berat adalah kacang merah
2. Persentase
kadar air benih yang paling besar adalah benih kacang tanah.
3. Persentase
kadar air pada masing-masing benih menunjukkan bahwa persentase kadar air benih
yang dipraktikkan mutunya baik dan daya simpannya dapat lebih lama.
Daftar Pustaka
Anonim,
2009. indikator-benih-bermutu. http://www.blogspot.com.
Anonim,
2010. Pentingnya
penggunaan benih bermutu untuk
peningkatan produksi
pertanian.http://www.wikipedia.com.
Anonim,
2011. Pengujian-benih. http://baskara90.wordpress.com. Harjadi, M.M.
Sri Setyadi. 1979. Pengantar Agronomi. PT Gramedia: Jakarta.
Sutopo L,
1993. Teknologi Benih. CV Rajawali Pers: Jakarta.
Diposkan
oleh Sahirin Mataram di 23.00
No comments:
Post a Comment